Cara untuk mencegah serta mengatasi dan mengenal gejala angin duduk atau angina Pektoris
Wednesday, January 13, 2016
14 Comments
Cara untuk mencegah serta mengatasi dan mengenal gejala angin duduk atau angina Pektoris - Selamat sore para pengunjung setia Mas Wahyu Blog, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang penyakit yang lagi trend dan saya juga baru megnetahuinya barusan dari salah seorang guru di sekolah,
apakah penyakit tersebut ?? mungkin kalian akan heran dan mungkin aneh juga apa sih angin duduk itu ? penyakit seperti apa angin duduk itu ? apakah angin yang duduk ? hehe tidak lah mari disimak penjelasan dari saya yang akan memaparkan tentang Penyakit Angin Duduk.
apakah penyakit tersebut ?? mungkin kalian akan heran dan mungkin aneh juga apa sih angin duduk itu ? penyakit seperti apa angin duduk itu ? apakah angin yang duduk ? hehe tidak lah mari disimak penjelasan dari saya yang akan memaparkan tentang Penyakit Angin Duduk.
Banyak orang mengenal istilah angin duduk. Namun, apakah sebenarnya penyakit angin duduk itu?
Angina
pektoris atau disebut juga Angin
Duduk adalah penyakit jantung iskemia didefinisikan
sebagai berkurangnya pasokan oksigen dan
menurunnya aliran darah ke dalam miokardium. Gangguan
tersebut bisa karena suplai oksigen yang turun (adanya aterosklerosis koroner atau spasme arteria koroner)
atau kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan
timbul Angina pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark
miokard. Angina pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaituAngina klasik (stabil), Angina varian, dan Angina tidak stabil.
- Angina klasik biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas fisik.
- Angina varian biasa terjadi saat istirahat dan biasa terjadi di pagi hari.
- Angina tidak stabil tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, dapat terjadi saat istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik.
- Obat anti angina terdiri dari berbagai macam golongan. Pilihan terapi pengobatan anti angina meliputi golongan nitrat, beta bloker, dan Ca channel antagonis.
Istilah angin duduk itu sendiri sebenarnya hanya dikenal oleh kalangan orang
awam. Sama seperti dengan istilah masuk angin, namun dalam dunia medis tidak dikenal
adanya istilah angin duduk. Entah darimana dan dimana angin tersebut duduk, namun angin yang
duduk ini jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan masuk angin yang biasanya menyerang orang kampung seperti mas wahyu ini hehe tapi angin duduk ini berbeda dengan masuk angin biasa.
Angin duduk sebenarnya lebih identik dengan serangan jantung. Namun bukan sembarang serangan jantung maka dinamakan dengan
angin duduk. Hanya saja serangan yang langsung membuat jantung kelenger / mokad / mati yang boleh
disebut angin duduk.
Pada sejumlah kalangan, istilah angin duduk digunakan untuk
menggambarkan gejala nyeri dada seperti rasa ditekan, keluar keringat dingin,
perut kembung, ulu hati seperti ditusuk-tusuk sehingga menimbulkan rasa mual,
dan dianggap lebih parah dari masuk angin biasa.
Di dalam dunia medis, istilah angin duduk mengarah pada penyakit
jantung yang disebut dengan Sindroma Koroner Akut (SKA). SKA itu sendiri adalah salah satu
manifestasi klinis dari Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling yang sering mengakibatkan kematian.
Gejala awalnya berupa nyeri
dada yang disebut angina pectoris,
yaitu suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada. Sejauh ini, penderitanya
lebih banyak orang dewasa terutama pria yang tidak menjalankan pola atau
gaya hidup sehat.
· Perlu kalian ketahui agar dapat bekerja
dengan baik, jantung membutuhkan asupan darah yang kaya akan oksigen secara
cukup. Darah untuk organ ini akan dialirkan melalui dua pembuluh besar yang
disebut sebagai pembuluh koroner. Angin duduk terjadi ketika pembuluh koroner
tersebut mengalami penyempitan.
·
Agar dapat bekerja
dengan baik, jantung membutuhkan asupan darah yang kaya akan oksigen secara
cukup. Darah untuk organ ini akan dialirkan melalui dua pembuluh besar yang
disebut sebagai pembuluh koroner. Angin duduk terjadi ketika pembuluh koroner
tersebut mengalami penyempitan.
Berdasarkan hal-hal yang dapat memicu penyempitan pembuluh koroner, angin duduk dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Angin duduk stabil. Aktivitas fisik adalah pemicu terjadinya kondisi ini,
salah satunya adalah olahraga. Karena ketika seseorang melakukan olahraga,
jantungnya akan membutuhkan lebih banyak asupan darah. Asupan tersebut
tidak akan tercukupi jika pembuluh koroner mengalami penyumbatan. Serangan
angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh beberapa hal lainnya, seperti
merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
- Angin duduk tidak stabil. Kondisi ini dapat dipicu oleh timbunan lemak atau
pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju
jantung. Tidak seperti angin duduk stabil, nyeri akibat angin duduk tidak
stabil akan tetap ada walau penderita sudah berisitirahat dan mengonsumsi
obat untuk angina. Jika dibiarkan, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang
menjadi serangan jantung.
·
Sejumlah faktor yang
dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk. Beberapa faktor tersebut di
antaranya:
- Kolesterol tinggi. Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang
berpotensi menumpuk di dalam pembuluh darah. Jika ini terjadi, tentu saja
darah akan sulit mengalir ke dalam jantung.
- Memiliki penyakit
diabetes. Tingginya kadar gula akibat
diabetes, dapat merusak dinding arteri. Selain itu, diabetes juga dapat
meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
- Hipertensi. Jika aliran darah terhalang, jantung akan makin kuat
memompa dan meningkatkan tekanan agar darah tersebut dapat mengalir. Jika
ini terus terjadi, maka tekanan tinggi tersebut dapat merusak dinding
arteri atau menyebabkan pengerasan pada pembuluh tersebut.
- Stres. Saat kita mengalami stres, tubuh akan memproduksi
sejumlah hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Selain itu stres
juga dapat meningkatkan tekanan darah.
- Obesitas. Orang yang mengalami obesitas akan rentan
mengalami sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena angin
duduk, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
- Merokok. Aktivitas ini dapat merusak dinding arteri dan
menyebabkan penimbunan kolesterol sehingga darah akan kesulitan membawa
oksigen untuk diedarkan.
- Riwayat. Jika kita pernah terkena penyakit yang
berhubungan dengan jantung atau memiliki keluarga yang memiliki riwayat
tersebut, maka kita juga akan berisiko tinggi terkena angin duduk.
- Kurang berolahraga. Orang yang kurang olahraga berisiko terkena angin duduk
karena akan rentan terhadap obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan
diabetes.
- Umur. Orang yang berusia lanjut lebih berisiko terkena
angin duduk dibandingkan dengan orang yang masih muda. Terutama bagi pria,
peningkatan risiko ini dimulai pada umur 45 tahun, sedangkan pada wanita
dimulai pada umur 55 tahun.
Diagnosis angin duduk (angina)
· Dalam mendiagnosis angin duduk, umumnya dokter akan awali dengan menanyakan seputar gejala yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah pasien memiliki keluarga berpenyakit jantung atau suka melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu kondisi tersebut, misalnya suka mengonsumsi makan berlemak, merokok, atau mengonsumsi minum keras.
·
Untuk makin menguatkan
diagnosis, beberapa pemeriksaan sederhana juga dapat dilakukan oleh dokter, di
antaranya pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan
darah untuk mengetahui kadar gula, kolesterol, serta fungsi ginjal. Selain
melalui pemeriksaan darah, fungsi ginjal juga dapat diketahui melalui tes urin.
Kondisi yang berkaitan dengan ginjal penting untuk dideteksi karena ada
beberapa obat angin duduk yang tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit
ginjal.
·
Selain itu, berikut
adalah pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis angin duduk:
- Ekokardiogram. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi
masalah-masalah yang berkaitan dengan angin duduk, misalnya adanya
kerusakan otot jantung akibat terganggunya aliran darah atau adanya bagian
jantung yang kurang cukup mendapatkan suplai darah. Identifikasi ini
didapat dari sebuah gambar yang dihasilkan melalui gelombang suara.
- Elektrokardiogram (EKG). Melalui tes ini aktivitas elektrik dan ritme jantung
direkam dengan bantuan elektroda yang dihubungkan pada sebuah mesin
khusus. Dari pola detak jantung yang terekam ini, dokter dapat melihat
apakah aliran darah pasien mengalami penurunun atau gangguan. Selain angin
duduk, elektrokardiogram juga dapat mendeteksi apakah pasien mengalami
serangan jantung.
- Tes ketahanan jantung. Tes ini bertujuan mengukur daya tahan jantung saat kita
melakukan aktivitas fisik sebelum gejala angin duduk muncul. Aktivitas
fisik bisa berupa olahraga dengan treadmill yang
dilakukan di ruangan. Tes ketahanan jantung akan dipadukan dengan
elektrokardiogram untuk membantu dokter membaca ritme jantung.
- CT scan Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui adanya dan
seberapa parah penyempitan pada pembuluh jantung. CT scan jantung dilakukan dengan bantuan
mesin khusus berbentuk tabung yang dilengkapi dengan X-ray. Dari pemeriksaan ini akan didapat
gambar mengenai kondisi jantung pasien secara terperinci.
- MRI scan Sama seperti CT scan jantung,
pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kondisi jantung pasien. Namun yang
membedakan adalah MRI scan jantung
dilakukan dengan bantuan gelombang radio dan medan magnetik.
- Skintigrafi jantung. Tes ini bisa dilakukan jika hasil pembacaan
elektrokardiogram masih meragukan. Di dalam tes skintigrafi jantung,
sebuah cairan pewarna khusus akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Zat
pewarna ini akan mengalir menuju jantung dan dipantau dengan menggunakan
kamera gamma untuk mengetahui jika aliran tersebut mengalami gangguan.
- Angiografi jantung. Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang
berbentuk selang tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Tujuannya
untuk mengetahui apakah pembuluh darah tersebut mengalami penyumbatan dan
seberapa parah penyumbatan tersebut. Angiografi jantung dilakukan jika
diagnosis angin duduk tidak bisa dilakukan dengan cara apa pun atau jika
gejala terus ada meski sudah diobati. Tes ini berisiko menimbulkan
komplikasi seperti serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, prosedur
ini hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan.
·
Pengobatan
angin duduk (angina)
·
Pengobatan angin duduk
bertujuan mengurangi tingkat keparahan gejalanya dan menurunkan risiko penderitanya
terkena serangan jantung atau mengalami kematian.
·
Angin duduk dengan
gejala ringan atau menengah sebenarnya masih bisa ditangani tanpa obat-obatan,
yaitu dengan menjalani pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
buruk yang dapat memicu munculnya angin duduk. Beberapa hal tersebut di
antaranya:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau yang
mengandung banyak serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan
biji-bijian utuh. Hindarilah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung
garam.
- Jangan makan melebihi porsi atau kalori yang dibutuhkan
oleh tubuh.
- Seimbangkan antara aktivitas fisik yang dilakukan
dengan istirahat. Ada baiknya minta nasihat dokter terlebih dahulu
mengenai olahraga yang sehat untuk kondisi Anda.
- Hindari stres atau tangani stres jika Anda
mengalaminya.
- Lakukanlah program penurunan berat badan jika Anda
mengalami obesitas.
- Hindari asap rokok.
- Batasi konsumsi minuman keras.
- Selalu kontrol kadar gula darah jika Anda menderita
diabetes.
·
Jika angin duduk tidak
cukup diatasi dengan penerapan gaya hidup sehat, maka dokter akan membuat resep beberapa obat berikut ini.
- Obat-obatan pencegah
pembekuan darah. Obat ini
berfungsi memisahkan kepingan-kepingan darah dan mencegah penggumpalan.
Beberapa contoh obat dari golongan ini adalah clopidogrel dan ticagrelor.
- Aspirin. Obat ini berfungsi menurunkan kemampuan darah
untuk menggumpal sehingga darah akan mudah mengalir melalui pembuluh yang
sempit sekali pun. Selain mengatasi angina, aspirin juga dapat menurunkan
risiko terkena serangan jantung. Beberapa efek samping penggunaan aspirin
di antaranya mual, gangguan pencernaan, dan iritasi lambung.
- Statin. Obat ini mampu menurunkan kadar
kolesterol sehingga kerusakan pembuluh darah dapat dicegah. Selain itu,
statin juga dapat menurunkan risiko terkena stroke dan serangan jantung.
Statin bekerja dengan cara memblokir suatu enzim penghasil kolesterol yang
terdapat di dalam organ hati. Potensi efek samping statin adalah nyeri
perut, diare, dan konstipasi.
- Obat-obatan nitrat. Selain efektif dalam mengatasi gejala angin
duduk, nitrat juga dapat digunakan sebagai metode pencegahan jangka
panjang atau digunakan sebelum melakukan aktivitas yang berpotensi
menyebabkan angin duduk, seperti berolahraga. Obat ini berfungsi
melemaskan pembuluh darah yang kaku agar darah dapat mengalir dengan
lancar menuju jantung. Salah satu obat nitrat yang banyak digunakan adalah glyceryl trinitrate. Obat ini mampu meredakan
gejala angin duduk dengan cepat. Jangan mengonsumsi minuman keras selama
menjalani pengobatan dengan glyceryl trinitrate karena
dapat memperparah efek samping yang muncul.
- Obat penghambat saluran kalsium. Obat ini dapat melancarkan
aliran darah di dalam jantung dan meredakan atau mencegah gejala angin
duduk. Obat yang juga dikenal sebagai antagonis kalsium ini mampu
melemaskan sel-sel otot yang terdapat di dalam dinding pembuluh darah.
- Nicorandil. Obat ini biasanya digunakan oleh
orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi obat penghambat saluran kalsium.
Meski begitu, nicorandil memiliki
fungsi dan kinerja yang sama seperti obat penghambat kalsium, yaitu
memperlancar aliran darah pada jantung dengan cara memperlebar arteri
koroner.
- Obat penghambat beta. Dalam meredakan atau mencegah gejala angin
duduk, obat ini berfungsi menangkal efek hormon adrenalin sehingga tekanan
darah berkurang dan ritme jantung menurun. Dengan demikian, beban jantung
akan menurun.
- Ivabradine. Obat ini memiliki kinerja yang sama dengan
obat penghambat beta, namun dijadikan alternatif jika penderita angin
duduk tidak bisa mengonsumsi obat tersebut.
- Ranolazine. Obat ini dapat mencegah angin duduk
dengan cara memperlancar aliran darah dan melemaskan otot-otot jantung. Ranolazine aman digunakan oleh penderita yang
memiliki ritme jantung tidak teratur atau memiliki riwayat serangan
jantung karena obat ini tidak memengaruhi kecepatan detak jantung.
- Obat penghambat enzim pengubah angiotensin. Obat yang umum disebut ACE inhibitor ini berfungsi menghambat
aktivitas suatu hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Hormon
tersebut disebut angiotensin. Obat ini juga dapat menurunkan tekanan
darah. ACE inhibitor tidak boleh
digunakan pada penderita angin duduk yang memiliki gangguan ginjal karena
dapat menurunkan suplai darah ke organ tersebut.
·
Jika gejala angin duduk sudah parah dan tidak bisa lagi diatasi
dengan obat-obatan, tindakan operasi akan dipertimbangkan oleh dokter demi
mencegah terjadinya serangan jantung. Beberapa jenis operasi tersebut di
antaranya:
- Operasi bypass. Prosedur ini bertujuan untuk
mengalihkan rute aliran darah agar tidak melewati pembuluh darah yang
terhalang atau sudah rusak dengan menggunakan pembuluh darah dari bagian
tubuh lainnya.
- Operasi angioplasti. Prosedur yang bertujuan
memperlancar aliran darah ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah
balon kecil ke dalam pembuluh darah yang mengalami penyempitan, sehingga
ketika balon tersebut ditiup, pembuluh darah akan melebar. Setelah itu,
sebuah kawat khusus akan Fungsi kawat ini untuk mengganjal pembuluh darah
agar tetap terbuka.
·
Pencegahan angin duduk (angina)
·
Langkah pencegahan angin duduk hampir serupa dengan langkah
pengobatan awal angin duduk tanpa menggunakan obat, yaitu dengan menerapkan
pola hidup sehat. Selain mencegah terjadinya serangan angin duduk pada
orang-orang yang belum pernah mengalaminya, penerapan pola hidup sehat juga
dapat mengurangi tingkat keparahan gejala angin duduk pada penderitanya.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah angin
duduk, di antaranya:
- Berolahraga. Anda bisa melakukan olahraga
ringan, seperti bersepeda santai, berjalan, atau berenang. Selain dapat
menurunkan berat badan, olahraga juga dapat membuat peredaran darah
menjadi lancar dan menurunkan tekanan darah, sehingga jantung dan pembuluh
koroner tetap sehat.
- Mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung. Agar bisa tetap
bekerja dengan baik, Anda butuh makanan penunjang. Makanan yang sehat
untuk jantung harus kaya akan serat. Anda bisa mendapatkan kebutuhan serat
melalui buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh. Selain serat,
makanan yang mengandung lemak tidak jenuh juga sehat untuk jantung karena
lemak tidak jenuh dapat membantu menurunkan penyumbatan pembuluh darah.
Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak tidak jenuh adalah ikan
tuna, salmon, tahu, minyak zaitun, kacang almond, dan buah avokad.
- Hindari makanan yang berbahaya bagi jantung. Agar terhindar
dari angin duduk, hindarilah makanan yang terlalu banyak mengandung garam.
Takaran garam yang direkomendasikan untuk kesehatan adalah sekitar satu
sendok teh per hari. Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat memicu
hipertensi. Selain garam, waspadai makanan yang mengandung lemak jenuh,
seperti jeroan, santan, keju, gorengan dan mentega. Lemak jenuh dapat
mengendap di dalam arteri dan menghambat peredaran darah.
- Menjaga berat badan. Berat badan yang sehat penting
untuk dipertahankan. Karena jika kita mengalami obesitas, jantung akan
lebih sulit mengedarkan darah sehingga harus memompa lebih keras.
Lama-kelamaan hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu angin
duduk.
- Membatasi konsumsi minuman keras. Kandungan kalori
di dalam alkohol sangat tinggi. Karena itu, mengonsumsi minuman keras
secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan hipertensi yang pada
akhirnya dapat memicu angin duduk.
- Berhenti merokok. Zat-zat yang terkandung di dalam rokok
dapat menghambat arteri dan meningkatkan tekanan darah. Jika kondisi itu
sampai terjadi, Anda bukan hanya berisiko terkena angin duduk, tapi juga
berisiko terkena stroke dan serangan jantung
Terimakasih bagi kalian yang sudah membaca artikel Cara untuk mencegah serta mengatasi dan mengenal gejala angin duduk atau angina Pektoris, dan terimakasih juga telah berkunjung di website yang kecil ini, dan semoga postingan pada kali ini bisa bermanfaat bagi kalian, yang mungkin ingin lebih mengenal tentang Angin duduk ini, dan juga kalian bisa membacanya di Wikipedia Indonesia untuk selengkapnya.
Salam Mas Wahyu Team.
Salam Mas Wahyu Team.
14 Responses to "Cara untuk mencegah serta mengatasi dan mengenal gejala angin duduk atau angina Pektoris"
wah gawat, faktor penyebabnya sering saya lakukan.
wah harus di jauhin gan :D jangan sampai kena penyakit seperti ini ya :D
ngeri juga ya kalo kena angin duduk 17
thanks info nya
nice gan artikelnya trims infonya
iya gan. temen ane aja kmrn kena angin duduk, ngeri gan penyakit yang satu ini.
mantep gan artikel nya update lagi dong
serem >.<
wah harus pandai2 menjaga kesehatan ini, makasi mas atas infonya sangt bermanfaat
Oh Berarti Itu penyebab Nya , Harus hati Hati Nihh :D , Informasinya Sangat Bermanfaat
kesehatan memang berharga gan, harus dijaga banget huhuhu
wah obesitas juga ada kaitannya dengan angin duduk. bahaya juga tuh
Ada juga ya penyakit angin duduk
kebanyakan orang tidak mengetahiu hal ini perlu d.share..
by dedi mitsubishi
Post a Comment